Table of Contents
1.
Karakteristik Laporan Keuangan yang Baik
1. 1. Mudah Dipahami
1. 2. Relevan
1. 3. Handal
1. 4. Dapat Dibandingkan
2.
Kenali Pentingnya Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa yang Berkualitas
3.
Pengertian, Komponen Penyusun dan Contoh Laporan Laba Rugi
3. 1. Pendapatan
3. 2. Harga Pokok Penjualan
3. 3. Beban Usaha
4.
Model Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Laba Rugi
4. 1. Single Step
4. 2. Bertahap (Multiple Step)
5.
Pengertian, Komponen dan Contoh Laporan Perubahan Modal
5. 1. Modal Awal
5. 2. Saldo Laba atau Rugi
5. 3. Pengambilan Pribadi (Prive)
5. 4. Modal Akhir
6.
Pengertian, Komponen dan Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa (Arus
Kas)
6. 1.
Arus Kas dari Kegiatan Operasi
6. 2. Arus Kas Kegiatan Investasi
6. 3. Arus Kas Kegiatan Pendanaan
6.3. a.
Metode Langsung (direct method)
6.3. b.
Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
7.
Manfaat Penyusunan Laporan Keuangan
7. 1.
Pengelola (Direksi dan Manajemen)
7. 2. Investor / Owner
7. 3. Supplier
7. 4. Pemerintah
7. 5. Pemberi Pinjaman
01.
Karakteristik Laporan Keuangan yang Baik
Karakteristik laporan keuangan perusahaan jasa merupakan komponen yang penting untuk dipahami sebelum banyak membahas mengenai contoh laporan keuangan perusahan jasa.
Adapun beberapa karakteristik yang harus dipenuhi dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:-
Mudah Dipahami
Karakteristik atau indikator pertama yang harus terpenuhi dalam laporan keuangan yang baik adalah mudah dipahami. Dalam hal ini, informasi yang ada di dalamnya harus mudah dipahami, baik itu oleh pembuat atau pemakai.
Pastikan semua pencatatan akan transaksi yang ada di dalamnya bisa dimengerti oleh setiap orang yang membacanya, mengingat tidak menutup kemungkinan laporan keuangan ini dibaca oleh pimpinan atau divisi lain dalam perusahaan.
Jika laporan bisa dibaca dan dipahami dengan baik, maka strategi dan perencanaan perusahaan kedepannya juga semakin jelas. Selain itu, pembukuan dan arsip keuangan juga akan lebih mudah dilakukan.
-
Relevan
Karakteristik selanjutnya yakni laporan harus relevan atau sesuai. Dalam hal ini, relevan berarti laporan sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga memungkinkan untuk dijadikan sebagai acuan pengambilan keputusan dan kebijakan baru.
Semakin sesuai atau laporan dibuat, maka semakin besar pula kemungkinan untuk perbaikan aspek-aspek perusahaan lainnya.
-
Handal
Selain mudah dipahami dan relevan, laporan keuangan juga harus dibuat dengan handal atau tepat sasaran.
Adapun tiga kriteria yang dimaksudkan dalam istilah handal ialah jujur, netral atau tidak memihak pihak manapun dan dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya.
-
Dapat Dibandingkan
Dapat dibandingkan berarti bahwa laporan keuangan yang dibuat harus bisa menjadi indikator pembanding untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja.
Dalam hal ini, pemakai juga bisa membandingkan laporan keuangan tiap-tiap perusahaan guna mengevaluasi posisi keuangan secara relatif dan kinerja perusahaan. Dengan begitu, penyajian informasi dan data harus dilakukan secara konsisten.
Setelah memahami mengenai karakteristik laporan keuangan yang baik, maka pembahasan selanjutnya yakni contoh laporan keuangan perusahan jasa yang terbagi dalam beberapa jenis.
Laporan keuangan perusahaan jasa yang baik memiliki peranan penting dalam kemajuan dan pengembangan perusahaan. Melalui arsip keuangan yang terorganisir dengan baik, maka perencanaan dan kebijakan perusahaan kedepannya lebih mudah diperoleh.
Itu sebabnya, memahami komponen-komponen dan format penyusunan laporan menjadi suatu hal yang penting. Salah satu cara mudah untuk memahaminya yakni dengan mempelajari contoh laporan keuangan untuk perusahaan jasa yang sudah ada.
Penyusunan laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan mudah, singkat dan cepat melalui software laporan keuangan perusahaan untuk menghindari terjadinya human error saat input data.
Mencoba membuat contoh laporan keuangan ini menjadi aspek penting mengingat pemahaman materi saja kadang kurang lengkap tanpa disertai praktik langsung dalam pembuatannya.
03. Pengertian, Komponen Penyusun dan Contoh Laporan Laba RugiLaporan laba rugi merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan perusahaan jasa yang menyajikan total pendapatan dan beban yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Laporan laba rugi ini pada umumnya dibuat dalam akhir periode perusahaan untuk melihat performa suatu perusahaan selama satu periode. Berikut ialah beberapa komponen yang harus ada dalam laporan laba rugi:
-
Pendapatan
Pendapatan dalam aktivitas perusahaan jasa diakui ketika transaksi terjadi di counter penjualan, sedangkan pendapatan dari penyelenggaraan diakui ketika transaksi telah selesai dilakukan.
-
Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan (HPP) atau kerap disebut Cost of Good Sold merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan langsung untuk memperoleh jasa yang dijual. HPP ini merupakan wujud dari beban pokok pendapatan dari paket jasa yang telah terjual.
-
Beban Usaha
Beban usaha merupakan komponen bisnis yang terbagi dalam beberapa jenis yakni beban penjualan yang terdiri dari promosi dan iklan.
Selanjutnya yakni beban umum dan beban administrasi berupa gaji, tunjangan, sewa gedung, pos, jasa telekomunikasi dan penyusutan.
Selain itu, beberapa hal lain yang termasuk di dalamnya yakni biaya BBM dan parkir, biaya listrik, kebersihan, keamanan, pemeliharaan, perizinan, percetakan, asuransi dan masih banyak lagi.
Sebelum masuk dalam contoh laporan keuangan perusahaan jasa laba rugi, maka tidak kalah pentingnya untuk memahami pula terkait bentuk dan model penyajian laporan tersebut. Di bawah ini beberapa diantaranya:
-
Single Step
Bentuk laporan laba rugi yang pertama yakni single step dimana didalamnya terdapat penjumlahan seluruh pendapatan dan beban yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
Setelah diketahui jumlahnya, maka dihitung selisih dari pendapatan dan beban untuk mengetahui jumlahnya sekaligus menentukan perusahan mendapatkan laba atau justru memperoleh kerugian.
-
Bertahap (Multiple Step)
Bentuk kedua ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan bentuk sebelumnya yakni single step, hanya saja terdapat pengelompokan pendapatan dan beban sesuai dengan jenis-jenisnya.
Seperti misalnya pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha dan pendapatan dari luar bisnis, maka keduanya menempati letak yang berbeda karena telah dikelompokkan sendiri-sendiri sesuai dengan jenisnya.
Sama halnya dengan beban dimana pengelompokannya juga didasarkan pada perolehannya yakni dari salam bisnis maupun dari luar bisnis.
Setelah dikelompokkan sesuai dengan jenisnya, maka bisa dijumlahkan dan diketahui selisih dari pendapatan dan beban yang diterima perusahaan. Dari selisih tersebut, maka nantinya bisa diketahui apakah perusahaan mendapatkan laba atau sebaliknya yakni rugi.
Berikut ialah contoh laporan keuangan perusahaan jasa laba rugi:
PT. Sejahtera
Laporan Laba Rugi
Periode Maret 2021
Pendapatan | ||
---|---|---|
Penjualan bersih | Rp. 800.000.000 | |
Pendapatan sewa | Rp. 20.000.000 | |
Total pendapatan | Rp. 780.000.000 | |
Beban | ||
Harga Pokok Penjualan | Rp. 300.000.000 | |
Beban penjualan | Rp. 15.000.000 | |
Beban administrasi | Rp. 10.000.000 | |
Beban bunga | Rp. 5.000.000 | |
Beban lain-lain | Rp. 5.000.000 | |
Total beban | Rp. 335.000.000 | |
Laba sebelum pajak | Rp. 445.000.000 | |
Pajak | Rp. 111.150.000 | |
Laba bersih | Rp. 333.750.000 |
Laporan perubahan modal atau ekuitas merupakan bentuk laporan keuangan dari perusahaan jasa yang menyajikan informasi mengenai perubahan dalam modal perusahaan jasa selama satu periode akuntansi.
Beberapa unsur dalam laporan perubahan modal diantaranya yakni modal awal, laba atau rugi bersih, setoran dan modal akhir. Dalam laporan ini modal akan mengalami penambahan ketika laba yang diperoleh lebih besar jumlahnya dibandingkan pengambilan pribadi (prive).
Begitu juga sebaliknya, modal akan berkurang ketika laba yang diperoleh lebih kecil dari prive. Sama halnya ketika perusahaan jasa mengalami kerugian dan pengambilan prive dalam waktu yang bersamaan.
Sebelum melihat contoh laporan keuangan perusahaan jasa perubahan modal, maka pahami terlebih dahulu tiap-tiap komponen yang ada di dalamnya. Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Modal Awal
Modal awal yakni salah satu komponen dalam laporan keuangan yang berarti sejumlah dana perolehan dari investasi pemilik usaha ataupun penambahan investasi yang dijalankan.
Pada umumnya modal awal ini digunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan sehingga jenisnya terbagi menjadi dua yakni operasional expense dan capital expense.
Jenis yang kedua atau capital expense ini digunakan untuk pembelian aset-aset perusahaan yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama seperti misalnya komputer, laptop, mesin-mesin produksi, kursi, meja dan masih banyak lagi.
2. Saldo Laba atau Rugi
Komponen selanjutnya yakni saldo laba rugi yang jumlahnya diperoleh dari hasil pendapatan bersih dikurangi dengan beban dan pajak yang dibayarkan.
Setelah dikurangi, maka jumlah tersebut dianggap sebagai laba bersih perusahaan yang bisa menambah modal.
Begitu juga sebaliknya, jika jumlah pengurangan menunjukkan angka minus, maka perusahaan mengalami kerugian yang berakibat pada pengurangan modal perusahaan.
3. Pengambilan Pribadi (Prive)
Pengambilan pribadi atau prive merupakan sejumlah yang dan laba yang ditarik atau diambil oleh pemiliknya guna memenuhi kebutuhan atau keperluan pribadi. Dalam hal ini, ketika jumlah prive yang diambil lebih besar dari laba, maka modal perusahaan akan berkurang.
Berlaku juga sebaliknya, jika pengambilan prive lebih kecil dari jumlah laba yang diperoleh, maka perusahaan mengalami kenaikan modal.
4. Modal Akhir
Komponen yang terakhir yakni modal akhir yang dapat diperoleh dari perhitungan seluruh komponen-komponen yang telah disebutkan sebelumnya. Adapun rumus penghitungan modal akhir adalah sebagai berikut:
Modal awal + Laba dan Rugi – Prive (Pengambilan Pribadi)
Setelah memahami komponen-komponen yang terdapat dalam laporan, maka langkah selanjutnya adalah memahami terkait format penulisan dan contoh laporan keuangan perusahan jasa perubahan modal.
Berikut ialah contoh laporan keuangan perusahaan jasa perubahan modal:
PT. Sejahtera
Laporan Perubahan Modal
Periode Maret 2021
Modal awal | Rp. 500.000.000 |
---|---|
Laba bersih setelah pajak | Rp. 333.750.000 |
Rp. 166. 250.000 | |
Prive | Rp. 30.000.000 |
Modal akhir | Rp. 136.250.000 |
Laporan arus kas dalam perusahaan jasa pada umumnya berisi tentang informasi terkait aktivitas operasional, investasi serta aktivitas keuangan terhadap industri jasa.
Laporan arus kas ini dibuat dengan tujuan untuk menyajikan informasi secara lengkap terkait kondisi keuangan perusahaan dan pertanggung jawaban jumlah kas yang dimiliki.
Selain itu, laporan kas ini juga bermanfaat sebagai indikator penilaian apakah kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan kondisi keuangan atau belum. Idealnya, laporan ini mengantongi informasi berupa sumber aliran kas dan pengeluaran kas.
Dengan hal tersebut, maka dapat diketahui secara langsung penerimaan dan
pemakaian kas.
Jika terjadi perubahan akun neraca yang dibarengi dengan penambahan kas, maka
dalam laporan ini harus dicantumkan sumber kas.
Selain itu, beberapa aktivitas lain seperti berkurangnya aktiva lancar, perolehan aktiva tetap, penambahan utang dan ekuitas juga harus mencantumkan sumber kas.
Adapun komponen-komponen dalam laporan arus kas adalah sebagai berikut:
1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi
Arus kas kegiatan operasi merupakan aru skas yang diperoleh dari transaksi kegiatan operasi. Biasanya, transaksi operasi ini berupa pemasukan maupun pengeluaran dalam perusahaan.
Adapun beberapa contoh transaksi arus kas kegiatan operasi diantaranya yakni pembayaran gaji karyawan, pembayaran pajak, pembayaran utang perusahaan dan penerimaan uang dari konsumen.
2. Arus Kas Kegiatan Investasi
Arus kas investasi merupakan arus kas yang diperoleh dari pemasukan dan pengeluaran aktivitas investasi perusahaan. Biasanya, arus kas ini akan berpengaruh terhadap investasi dalam aset non lancar.
Dalam hal ini, aktivitas investasi erat kaitannya dengan aktivitas penjualan maupun pembelian menggunakan aktiva perusahaan. Beberapa contohnya transaksi aset tetap perusahaan baik itu pembelian ataupun penjualan peralatan dan gedung.
3. Arus Kas Kegiatan Pendanaan
Arus kas pendanaan merupakan transaksi yang memberikan pengaruh dalam transaksi utang maupun ekuitas perusahaan. Dalam hal ini, transaksi yang dimaksud berupa penerbitan atau penghentian surat berharga berupa ekuitas ataupun utang.
Contohnya yakni pembayaran dividen, pelunasan kredit bank, emisi saham dan
penjualan obligasi.
Setelah mengetahui mengenai komponen-komponen dalam penyusunan laporan arus
kas, maka tahapan selanjutnya yakni mengetahui metode penyusunannya. Berikut
ialah dua cara penyusunan laporan arus kas beserta penjelasan lengkapnya:
a. Metode Langsung (direct method)
Direct method atau metode langsung dalam pembuatan laporan arus kas berarti sebagai pencatatan uang tunai yang masuk dan keluar dari bisnis yang dijalankan.
Laporan ini biasanya digunakan kembali pada akhir bulan sebagai bahan untuk menyiapkan laporan cash flow.
Dalam penyusunannya, metode ini lebih banyak membutuhkan usaha dibandingkan metode tidak langsung. Hal ini dikarenakan harus melakukan pelacakan penerimaan kas dari setiap transaksi tunai yang dilakukan.
Itu sebabnya, metode ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar dibandingkan usaha kecil seperti UMKM yang mayoritas menggunakan metode tidak langsung.
Komponen utama dalam penyusunan laporan ini meliputi aktivitas operasional, investasi dan pendanaan.
b. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Metode tidak langsung dalam penyusunan laporan arus kas berarti bahwa pencatatan transaksi dilakukan mengacu pada laporan laba rugi untuk melihat modal kerja bisnis yang dijalankan.
Dengan begitu, penyusunan laporan arus kas dengan metode ini bisa dilakukan dengan cara kembali melakukan pelacakan secara selektif untuk menghilangkan transaksi yang tidak mengantongi pergerakan uang kas.
Meski tampilannya terlihat lebih panjang dan rumit, namun cara penyusunan laporan arus kas ini justru lebih mudah diandingkan cara langsung.
Itu sebabnya, tidak heran jika cara ini banyak dilakukan oleh usaha-usaha kecil menengah karena penulis laporan tidak perlu lagi mencocokkan data layaknya metode langsung.
Itulah penjelasan mengenai laporan arus kas, komponen, cara pembuatan dan contoh laporan keuangan perusahaan jasa. Dalam hal ini, laporan arus kas langsung memiliki tampilan yang lebih singkat dan padat namun cara penyusunannya tergolong sulit.
Sedangkan metode tidak langsung memiliki tampilan yang cukup panjang dengan informasi yang jelas dan terperinci sehingga lebih mudah dalam pembuatannya. Selain itu, informasi yang lebih jelas nantinya juga akan mempermudah aktivitas arsip keuangan.
07. Manfaat Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah memahami terkait karakteristik dan contoh laporan keuangan perusahaan
jasa yang baik, maka pembahasan selanjutnya yakni manfaat yang diperoleh dari
penyusunan laporan keuangan.
Dalam hal ini, laporan keuangan memberikan manfaat untuk pihak internal maupun
eksternal.
1. Pengelola (Direksi dan Manajemen)
Laporan keuangan memberikan manfaat bagi direksi atau manajemen perusahaan berupa informasi dalam pengambilan keputusan, evaluasi kerja yang dijalankan ataupun pengambilan kebijakan terkait budgeting internal.
Ketika informasi keuangan yang diberikan akurat, maka pengelola bisa mengambil keputusan dengan baik dengan memanfaatkan data-data yang ada sebagai acuan dan dasar pertimbangan.
2. Investor / Owner
Manfaat laporan keuangan selanjutnya yakni bisa dirasakan oleh investor atau owner yang berkepentingan dengan informasi-informasi keuangan terkait dengan resiko yang mungkin terjadi.
Dengan laporan keuangan yang ada, investor bisa mengambil keputusan mengenai kapan harus menanam modal ataupun mengurangi sahamnya. Selain itu, investor juga dapat menilik bagaimana kemampuan perusahaan dalam pembayaran dividen.
3. Supplier
Melalui laporan keuangan, pihak supplier bisa mengetahui terkait informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam pembayaran utang beserta jangka waktu pelunasannya.
Dengan informasi tersebut, nantinya supplier bisa menentukan jumlah piutang yang sekiranya cocok diberikan kepada perusahaan lengkap dengan jangka waktunya.
4. Pemerintah
Tidak hanya pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan bisnis yang dijalankan.
Pemerintah juga menjadi pihak yang bisa merasakan manfaat dengan adanya
laporan keuangan yang baik dan memadai.
Pemerintah memanfaatkan laporan keuangan sebagai sarana untuk menilai
tiap-tiap perusahaan dalam pembayaran pajak.
Dengan begitu, laporan keuangan ini sangat membantu pemerintah dalam pembuatan laporan pembayaran pajak dan arsip pajak negara.
5. Pemberi Pinjaman
Manfaat lain dari laporan keuangan juga bisa dirasakan oleh pihak pemberi pinjaman. Dalam hal ini, mereka berkepentingan untuk mendapatkan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang, bunga dan waktu pelunasannya.
Informasi tersebut tidak lain digunakan untuk menentukan besaran plafon pinjaman, suku bunga dan tenor pelunasan yang nantinya akan diberikan.
Semakin baik riwayat perusahaan dalam pelunasan pinjaman, maka besar kemungkinan pihak peminjam akan memberikan pinjaman yang memadai.